THOUSANDS OF FREE BLOGGER TEMPLATES ?

Kamis, 26 November 2009

BENNO si bebek nakal


Seluruh peternakan. Matanya yang hitam bersinar bahagia jika melihat anaknya.

Tiap pagi ibu bebek mengajak anaknya berjalan-jalan mengelilingi peternakan untuk melatih kaki mereka “kanan...kiri...kanan...kiri...”kata ibu bebek memberi aba-aba pada anak-anaknya yang berbaris rapi dibelakangnya.

Persis seperti anak sekolah yang dilatih baris berbaris. Bedanya, ini barisan anak bebek yang mungil dan lucu. Dibawah hangatnya sinar matahari.Langkah kaki mereka menyibak rumput basah. Benno kecil selalu berada pada barisan paling belakang.Dia selalu terlambat mengikuti langkah kaki induk dan saudaranya. Mengapa? Benno memang agak usil dan agak gemar bermain sendiri. Apalagi Benno terkadang juga tak pernah mendengarkan apa yang dikatakan ibunya. Kaki Benno tergolong pendek. Maklum, dia paling muda diantara saudaranya yang lain. Bila berbaris, Benno harus berlari mengejar langkah kakak bebek lainnya. Sehingga membuatnya terengah-engah.

Kadang karena Benno terlalu sibuk menoleh ke kiri dan ke kanan, dia tak lagi mendengarkan perintah ibunya. Dan saat saudara-saudaranya menjawab”baik bu”, tak ketinggalan Benno juga akan menjawab pula”baik bu”,tanpa tahu apa yang sesungguhnya dikatakan ibunya.

Suatu pagi, ibu bebek berencana mengajari anak-anaknya berenang. Di pinggir kolam ibu bebek bilang”anak-anakku sayang,hari ini adalah hari istimewa. Sudah saatnya kalian berkenalan dengan air. Ibu akan mengajari kalian berenang. Masukkan saja kaki kalian ke air dan jangan takut, karena kalian adalah bebek perenang, kalian akan tahu apa yang harus dilakukan”. Semua anaknya bersorak gembira, kecuali Benno. Lalu kemana Benno? O...seperti biasa, dia datang kemudian dengan nafas terengah-engah. Karena dia terlalu sibuk bermain sendiri dan tidak memperhatikan ibunya. Jadi dia tidak mendengarkan apa yang dikatakan ibunya. Tiba saat ibunya berkata “Semua sudah jelas, ayo kita berangkat”.”baik bu”,anak-anaknya menjawab. Tak ketinggalan, Benno juga menjawab”baik bu”, tanpa tahu apa maksud ibunya. Benno berada pada barisan paling buntut dan mengikuti mereka ke kolam. Sesampainya ditepi kolam ibu bebek terlebih dulu masuk ke kubangan air. Begitu ibu bebek sudah berenang, dia memanggil anaknya “Ayo anak-anak, masuk ke air”. “Baik bu”, jawab anak-anak bebek sambil masuk ke kubangan air dengan takut-takut. Benno yang hari itu agak malas juga menjawab lantang “baik bu”, kata Benno. Sesampainya ditengah kolam ada segerombolan bebek betina dan Benno pun jatuh cinta pada salah satu bebek betina itu. Tanpa berfikir panjang Benno langsung mengejarnya, dengan Pdnya Benno berkata “Hi... cantik! How are you?”. Dan segerombolan bebek betina itu menjawab “ Fine, thanks and you?”. Benno diam, ternyata Benno tidak tahu apa yang dikatakan segerombolan bebek betina itu, diapun kebingungan mau menjawab apa. “Aku tahu kata-kata yang aku ucapin tadikan dari tetangga, mana aku tahu artinya”, Benno berbisik didalam hati. “kok diam. Ada apa?”tanya salah satu bebek betina. “ Tidak ada apa-apa, aku cuma lagi mikir kenapa kalian cantik-cantik?”jawab Benno. “Ah... kamu bisa saja. You are handsome too!”gurau salah satu bebek betina. Lagi-lagi Benno terdiam, dia tidak tahu apa yang dikatakan bebek betina itu. Setelah berfikir dia baru ingat bahwa tetangganya pernah berkata begitu kepada temannya yang baru dikenal dan temannya menjawab “thank you”.Akhirnya Benno pun menjawab “thank you”,tanpa tahu artinya. Akhirnya Benno pun berkenalan dengan mereka. Benno sangat bahagia,sampai-sampai dia tidak ingat lagi pada keluarganya yang sudah jauh dari dirinya. Haripun semakin siang. Dengan Pdnya Benno berkata kepada salah satu bebek betina itu “Apakah kamu mau jadi pacarku?”. “Kita kan baru kenal!”jawab bebek betina itu. “emang kenapa kalau baru kenal, itu berarti aku jatuh cinta pada pandangan pertama sama kamu!”ucap Benno. “ Nggak pa-pa sich! Tapikan aku nggak suka sama kamu dan sorry aku tolak cinta kamu”jawab bebek betina itu. Akhirnya para gerombolan bebek betina itu pergi. Dengan lantangnya Benno berkata “kenapa kamu nggak suka aku?”.Bebek betina itu yang makin menjauh menjawab “ tidak apa-apa, soalnya aku sudah punya pacar!”. Akhirnya Benno pun termengu sendirian ditengah kolam dan tak lama kemudian Benno ingat kepada ibu dan saudaranya yang sudah tidak kelihatan lagi.

Dilihatnya langit biru. Tak ada apa pun kecuali segumpal awan putih. Dilihatnya burung-burung terbang dengan anggun. Dia mencoba bertanya kepada mereka “apa yang harus aku lakukan?”.Tapi tak ada jawaban, burung-burung tetap terbang dengan asyiknya. Semua diam, sepi dan tiba-tiba dunia terasa begitu luasnya. Benno merasa takut, sebutir air matanya jatuh mengaliri paruh mungilnya. “Aku tak tahu harus berbuat apa” katanya sedih. Dia ingin berada dekat ibunya. Saat menyedihkan itu, tiba-tiba Benno mendengar suara gerumuh dari jauh mendekatinya. Dijulurkannya leher mungilnya dan dilihatnya dari jauh seekor buaya. Benno diam tak bergerak walau jantungnya berdegup kencang. Benno takut sekali dan mundur selangkah demi selangkah dan secara reflek kakinya teranyun sampai akhirnya, karena Benno sangat takut sekali, iapun berenang dengan cepatnya dan semakin menjauhi buaya itu. Buaya itu kesal. Meski heran dirinya bisa berenang secepat itu. Benno merasa girang sekali. Semakin jauh berenang, ternyata dia sudah menyusul rombongan ibu dan saudaranya. Akhirnya, Benno bisa bergabung dengan mereka. Malam harinya, ibu bebek mengumpulkan anak-anaknya dan menjanjikan sesuatu yang lebih hebat lagi. “Nah karena hari ini kalian sudah bisa berenang dengan baik, besok ibu akan mengajari kalian menyelam”. “Hore...hore...”seru anak-anaknya. Kali ini dan seterusnya, Benno sadar didalam hatinya, dia berjanji akan selalu memperhatikan apa kata ibunya.

0 komentar: